Salah satu resolusi saya di tahun 2014 adalah lebih banyak menulis. Setelah setahun kemarin terlalu eksis
aktif di dunia maya dan sosial media lainnya dan merasakan beberapa dampak
negatifnya tahun ini yah banyakin nulis blog nya deh.
Niatnya nih udah mau mulai dari awal Januari eh tapi kok
tapi .... sampai mau akhir Februari belum mulai ajaaaa, sebenernya sih bingung
juga mau nulis apa dan mulai dari mana. Dan kayaknya dimulai dari review abal-abal
buku yang baru kemarin selesai di baca aja deh. Deuh preambulnya panjang bener .. Here we go !
PUKAT adalah buku kedua dari 4 buku serial anak-anak Mamak
karangan Tere Liye. Keempat bukunya saling berhubungan namun memiliki cerita
sendiri-sendiri. Keempat anak mamak ini adalah anak yang spesial ada Eliana
sang pemberani, Pukat yang jenius, Burlian anak istimewa dan Amelia si gadis
yang kuat. Mamak sendiri adalah wanita berhati mulia walaupun tegas pada
anak-anaknya namun dia adalah ibu yang lembut hatinya. Mereka tinggal di suatu
lembah di pedalaman Sumatra.
Pukat si jenius adalah anak kedua Mamak dan Bapak. Salah satu
kejeniusan Pukat diceritakan pada saat menangkap perampok dalam kereta api saat
dia, Bapak dan Burlian akan pergi ke kota. Kereta yang meraka tumpangi rupanya
menjadi incaran para perampok, saat melewati terowongan yang gelap dan panjang,
perampok itu beraksi dan Pukat berhasil mencari cara agar perampok tersebut
bisa tertangkap dan tidak kabur berbaur dengan penumpang lain di stasiun
terakhir.
Dibuku ini juga menceritakan tentang persahabatan Pukat dan
Raju, tentang cinta kasih Mamak, gotong royong dalam masyarakat dan yang paling
saya suka adalah cerita tentang Petani adalah Guru kehidupan. Dalam bab-bab ini
Pukat dan adiknya Burlian diberi kesempatan oleh Mamak untuk mengikuti
perjalanan satu butir nasi. Saat itu bapak akan membuka hutan untuk ditanami
padi. Pelajaran yang merubah hidup Pukat dan Burlian selama satu tahun kedepan.
Ada satu nasihat yang saya sangat suka yang Bapak sampaikan pada Pukat dan
Burlian saat membantu pekerjaan di sawah.
“Bagi kita, Petani adalah kehidupan. Proses panjang
menghargai kasih-sayang alam dan lingkungan sekitar. Proses panjang dari rasa
syukur kepada yang Maha Kuasa. Padi-padi ini tumbuh subur, tapi hanya dengan
kebaikan Tuhan-lah, esok-lusa akan muncul bilur-bilur padi yang banyak. Kita
tidak pernah bisa menumbuhkan padi, membuatnya berbuah, kita hanya bisa membantu
prosesnya.”
Proses untuk meraih sesuatu adalah kewajiban manusia namun
hanya dengan kebaikan Tuhan-lah segala hasil yang baik akan didapat. Diakhir cerita Pukat berhasil menggapai cita-citanya menjadi
peneliti dan sedang melanjutkan kuliahnya di Amsterdam.
Secara keselurah saya suka banget sama serial anak-anak
mamak ini, buku khas anak-anak yang mengajarkan tentang kesederhanaan, kenakalan
khas anak-anak, gotong royong, kejujuran, kebaikan alam, pentingnya menjaga
lingkungan, dan mengambil seperlunya dari alam. Buku yang bagus untuk
dibaca untuk segala usia.

No comments:
Post a Comment